7 KEAJAIBAN INDONESIA
CANDI BOROBUDUR
CANDI PRAMBANAN
PANTAI BUNAKEN
BALI
PULAU KOMODO
DANAU KELIMUTU
NAMA : TITO ARI P
KELAS : XI IPA 3
1. Candi Borobudur, Jawa Tengah
Letak
Candi Borobudur terletak di Desa Borobudur,
Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah. Secara
astronomis terletak di 70.361.2811 LS dan 1100.121.1311 BT. Lingkungan
geografis Candi Borobudur dikelilingi oleh Gunung Merapi dan Merbabu di sebelah
Timur, Gunung Sindoro dan Sumbing di sebelah Utara, dan pegunungan Menoreh di
sebelah Selatan, serta terletak di antara Sungai Progo dan Elo. Candi Borobudur
didirikan di atas bukit yang telah dimodifikasi, dengan ketinggian 265 dpl.
Bentuk Bangunan
- Denah Candi Borobudur ukuran panjang 121,66
meter dan lebar 121,38 meter.
- Tinggi 35,40 meter.
- Susunan bangunan berupa 9 teras berundak dan sebuah stupa induk di puncaknya. Terdiri dari 6 teras berdenah persegi dan3 teras berdenah lingkaran.
- Pembagian vertikal secara filosofis meliputi tingkat Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu.
- Pembagian vertikal secara teknis meliputi bagian bawah, tengah, dan atas.
- Terdapat tangga naik di keempat penjuru utama dengan pintu masuk utama sebelah timur dengan ber-pradaksina.
- Batu-batu Candi Borobudur berasal dari sungai di sekitar Borobudur dengan volume seluruhnya sekitar 55.000 meter persegi (kira-kira 2.000.000 potong batu).
- Tinggi 35,40 meter.
- Susunan bangunan berupa 9 teras berundak dan sebuah stupa induk di puncaknya. Terdiri dari 6 teras berdenah persegi dan3 teras berdenah lingkaran.
- Pembagian vertikal secara filosofis meliputi tingkat Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu.
- Pembagian vertikal secara teknis meliputi bagian bawah, tengah, dan atas.
- Terdapat tangga naik di keempat penjuru utama dengan pintu masuk utama sebelah timur dengan ber-pradaksina.
- Batu-batu Candi Borobudur berasal dari sungai di sekitar Borobudur dengan volume seluruhnya sekitar 55.000 meter persegi (kira-kira 2.000.000 potong batu).
Keunggulan
Borobudur merupakan candi terbesar di
Indonesia. Candi Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa
Tengah, selain menjadi obyek wisata yang ramai dikunjungi, juga menjadi pusat
ibadat bagi penganut Buddha di Indonesia khususnya pada setiap
perayaan Waisak. Hal ini sesuai dengan arti namanya yaitu “biara di
perbukitan”. Saat ini Borobudur ditetapkan sebagai salah satu Warisan
Dunia UNESCO.
Suatu hal yang unik, bahwa candi ini ternyata memiliki
arsitektur dengan format menarik atau terstruktur secara matematika. setiap
bagain kaki, badan dan kepala candi selalu memiliki perbandingan 4:6:9.
Penempatan-penempatan stupanya juga memiliki makna tersendiri, ditambah lagi
adanya bagian relief yang diperkirakan berkatian dengan astronomi menjadikan
borobudur memang merupakan bukti sejarah yang menarik untuk di amati.
2. Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur
Letak
Pulau
Komodo adalah
sebuah pulau yang terletak di Kepulauan Nusa Tenggara. Pulau Komodo dikenal
sebagai habitat asli hewan komodo. Pulau ini juga merupakan kawasanTaman
Nasional Komodo yang
dikelola oleh Pemerintah Pusat. Pulau Komodo berada di sebelah barat Pulau Sumbawa, yang dipisahkan
oleh Selat
Sape.
Secara
administratif, pulau ini termasuk wilayah Kecamatan
Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa
Tenggara Timur, Indonesia. Pulau Komodo merupakan
ujung paling barat Provinsi Nusa Tenggara Timur, berbatasan dengan
Provinsi Nusa
Tenggara Barat.
Sejarah
Pada
tahun 1910 orang Belanda menamai
pulau di sisi selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur ini dengan julukan Pulau
Komodo. Cerita ini berawal dari Letnan Steyn van Hens Broek yang mencoba
membuktikan laporan pasukan Belanda tentang adanya hewan besar menyerupai naga
di pulau tersebut. Steyn lantas membunuh seekor komodo tersebut dan membawa
dokumentasinya ke Museum and Botanical Garden di Bogor untuk diteliti.
Keunggulan
Di
Pulau Komodo, hewan komodo hidup dan berkembang biak dengan baik. Hingga
Agustus 2009, di pulau ini terdapat sekitar 1300 ekor komodo. Ditambah dengan
pulau lain, seperti Pulau Rinca dan dan Gili Motang, jumlah mereka keseluruhan
mencapai sekitar 2500 ekor. Ada pula sekitar 100 ekor komodo di Cagar Alam Wae Wuul di daratan Pulau Flores tapi tidak termasuk
wilayah Taman
Nasional Komodo. Komodo
merupakan satu-satunya sisa binatang purba Dinausaurus yang masih hidup.
Panjang komodo dapat mencapai 3 meter dengan berat sampai 140 kg.
Selain
komodo, pulau ini juga menyimpan eksotisme flora yang beragam kayu sepangyang oleh warga sekitar digunakan sebagi obat
dan bahan pewarna pakaian, pohon nitak ini atau sterculia oblongata di yakini berguna sebagai obat dan
bijinya gurih dan enak seperti kacang polong.
Tahun
2009, Taman Nasional Komodo dinobatkan menjadi finalis “New Seven Wonders of
Nature” yang baru diumumkan pada tahun 2010 melalui voting secara online
di www.new7wonders.com
3. Danau Toba, Sumatera Utara
Letak
Danau
Toba merupakan danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer yang terletak di Provinsi
Sumatera Utara, Indonesia. Di tengah danau ini
terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir. Di sekitar Danau Toba,
ada banyak tempat-tempat wisata yang paling banyak dikunjungi wisatawan, yaitu
Parapat, Tuktuk Siadong, Tongging, Balige, Tomok, Silalahi, dan Pangururan.
Tidak jauh dari danau Toba wisatawan juga dapat mengunjungi tempat-tempat
mearik di Sumatera Utara, misalnya Taman Wisata Iman Sitinjo Dairi (sekitar 48
km dari Silalahi), Huta Ginjang (bukit dengan pemandangan paling indah ke Danau
Toba), Air Terjun Sipiso-piso (Tongging), dan Gundaling (Berastagi).
Sejarah
Diperkirakan
Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000
tahun yang lalu dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super)
yang paling baru. Bill
Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa
bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 km³, dengan 800
km³ batuan ignimbrit dan 2.000 km³ abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin
ke barat selama 2 minggu. Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke
separuh bumi, dari Cina sampai ke Afrika Selatan. Letusannya terjadi selama
1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut.
Kejadian
ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa
bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia
sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60
juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih
memperdebatkannya.
Setelah
letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi
oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas
oleh magma yang belum keluar
menyebabkan munculnyaPulau
Samosir.
Keunggulan
Danau
Toba merupakan salah danau vulkanik terbesar dan terindah di dunia karena
dikelilingi oleh perbukitan Bukit Barisan dan ditengah-tengah danau ada Pulau
Samosir. Selain keindahan alamnya, keindahan budaya juga dapat ditemukan di
kota-kota sekitar danau ini berupa peninggalan bersejarah di Tomok (Makam
Raja-Raja Batak) dan Balige (Makam Sisingamangaraja XII). Setiap tahun
diselenggarakan Pesta Danau Toba. Karena keindahan
alamnya, maka pada tahun 2008, Danau Toba bersama-sama dengan Gunung Krakatau
dan Pulau Komodo menjadi nominasi 7 Keajaiban Dunia Baru bersaing dengan 77
nominator lainnya.
4. Candi
Prambanan, Yogyakarta
Letak
Candi
Prambanan atau Candi Lara Jonggrang atau Candi Roro Jonggrang merupakan candi
Hindu terbesar di Indonesia, dan candi terbesar kedua di Indonesia setelah
Borobudur, memiliki ketinggian 47 meter, dibangun pada abad IX. Letaknya berada
17 km arah timur Yogyakarta di tepi jalan raya menuju Solo. Candi yang utama
yaitu Candi Siwa(tengah), Candi Brahma (selatan), Candi Wisnu (utara). Didepannya
terletak Candi Wahana (kendaraan) sebagai kendaraan Trimurti; Candi Angkasa adalah kendaraan Brahma
(Dewa Penjaga), Candi Nandi (Kerbau) adalah kendaraan
Siwa (Dewa Perusak) dan Candi Garuda adalah kendaraan Wisnu
(Dewa Pencipta). Pada dinding pagar langkan candi Siwa dan candi Brahma
dipahatkan relief cerita Ramayana , sedangkan pada pagar
langkah candi Wisnu dipahatkan relief Krisnayana. masuk candi Siwa dari arah
timur belok ke kiri akan anda temukan relief cerita Ramayana tersebut searah
jarum jam, relief cerita selanjutnya bersambung di candi Brahma.
Sejarah
Candi
ini dibangun pada sekitar tahun 850 Masehi oleh salah seorang dari kedua
orang ini, yakni:Rakai
Pikatan,
raja kedua wangsa Mataram
I atau Balitung Maha Sambu, semasa wangsaSanjaya. Tidak lama setelah
dibangun, candi ini ditinggalkan dan mulai rusak.
Pada
tahun 1733, candi ini ditemukan oleh CA. Lons seorang berkebangsaan Belanda,
kemudian pada tahun 1855 Jan Willem IJzerman mulai membersihkan dan memindahkan
beberapa batu dan tanah dari bilik candi. beberapa saat kemudian IsaƤc Groneman melakukan pembongkaran besar-besaran
dan batu-batu candi tersebut ditumpuk secara sembarangan di sepanjang Sungai Opak. Pada tahun 1902-1903, Theodoor van Erp memelihara bagian yang rawan runtuh.
Pada tahun1918-1926, dilanjutkan oleh Jawatan Purbakala (Oudheidkundige
Dienst)
di bawah P.J. Perquin dengan cara yang lebih metodis dan sistematis,
sebagaimana diketahui para pendahulunya melakukan pemindahan dan pembongkaran
beribu-ribu batu tanpa memikirkan adanya usaha pemugaran kembali.Pada tahun
1926 dilanjutkan De Haan hingga akhir hayatnya pada tahun 1930. Pada tahun 1931
digantikan oleh Ir. V.R. van Romondt hingga pada tahun 1942 dan kemudian
diserahkan kepemimpinan renovasi itu kepada putra Indonesia dan itu berlanjut
hingga tahun 1993 .
Banyak bagian candi yang
direnovasi, menggunakan batu baru, karena batu-batu asli banyak yang dicuri
atau dipakai ulang di tempat lain. Sebuah candi hanya akan direnovasi apabila
minimal 75% batu asli masih ada. Oleh karena itu, banyak candi-candi kecil yang
tak dibangun ulang dan hanya tampak fondasinya saja.
Keunggulan
Candi
ini adalah sebuah situs yang
dilindungi oleh UNESCO mulai tahun 1991.
Antara lain hal ini berarti bahwa kompleks ini terlindung dan memiliki status
istimewa, misalkan juga dalam situasi peperangan. Candi Prambanan adalah candi Hindu
terbesar di Asia
Tenggara,
tinggi bangunan utama adalah 47m. Kompleks candi ini terdiri dari 8 kuil atau candi utama dan lebih daripada 250
candi kecil. Arsitektur candi ini sangat indah.
5. Pulau Bali
Letak
Bali
adalah sebuah pulau di Indonesia, sekaligus menjadi salah
satu provinsiIndonesia. Bali terletak di
antara Pulau Jawadan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya ialah Denpasar, yang terletak di bagian
selatan pulau ini. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal
sebagai tujuan pariwisatadengan keunikan berbagai
hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawanJepang dan Australia. Bali juga dikenal
sebagai Pulau Dewata.
Pulau
Bali adalah bagian dari Kepulauan
Sunda Kecil sepanjang
153 km dan selebar 112 km
sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa. Secara astronomis, Bali
terletak di 8°25′23″ Lintang Selatan dan 115°14′55″ Lintang Timur yang
mebuatnya beriklim tropis seperti bagian Indonesia yang lain.
Gunung
Agung adalah
titik tertinggi di Bali setinggi 3.148 m. Gunung berapi ini terakhir meletus
pada Maret1963. Gunung Batur juga salah satu
gunung yang ada di Bali. Sekitar 30.000 tahun yang lalu, Gunung Batur meletus
dan menghasilkan bencana yang dahsyat di bumi. Berbeda dengan di bagian utara, bagian
selatan Bali adalah dataran rendah yang dialiri sungai-sungai.
Berdasarkan relief dan
topografi, di tengah-tengah Pulau Bali terbentang pegunungan yang memanjang
dari barat ke timur dan diantara pegunungan tersebut terdapat gugusan gunung
berapi yaitu Gunung Batur dan Gunung Agung serta gunung yang tidak berapi yaitu
Gunung Merbuk, Gunung Patas, dan Gunung Seraya. Adanya pegunungan tersebut
menyebabkan Daerah Bali secara Geografis terbagi menjadi 2 (dua) bagian yang
tidak sama yaitu Bali Utara dengan dataran rendah yang sempit dan kurang
landai, dan Bali Selatan dengan dataran rendah yang luas dan landai. Kemiringan
lahan Pulau Bali terdiri dari lahan datar (0-2%) seluas 122.652 ha, lahan
bergelombang (2-15%) seluas 118.339 ha, lahan curam (15-40%) seluas 190.486 ha,
dan lahan sangat curam (>40%) seluas 132.189 ha. Provinsi Bali memiliki 4
(empat) buah danau yang berlokasi di daerah pegunungan yaitu : Danau Beratan,
Buyan, Tamblingan dan Danau Batur.
Ibu kota Bali adalah Denpasar. Tempat-tempat penting
lainnya adalah Ubud sebagai pusat seni terletak di Kabupaten Gianyar;
sedangkanKuta, Sanur, Seminyak, Jimbaran dan Nusa Dua adalah beberapa
tempat yang menjadi tujuan pariwisata, baik wisata pantai maupun
tempat peristirahatan.
Luas wilayah Provinsi Bali
adalah 5.636,66 km2 atau 0,29% luas wilayah Republik Indonesia. Secara
administratif Provinsi Bali terbagi atas 9 kabupaten/kota, 55 kecamatan dan 701
desa/kelurahan.
Sejarah
Penghuni
pertama pulau Bali diperkirakan datang pada 3000-2500 SM yang bermigrasi
dari Asia.[2]Peninggalan
peralatan batu dari masa tersebut ditemukan di desa Cekik yang terletak di
bagian barat pulau.[3] Zaman prasejarahkemudian berakhir dengan
datangnya ajaran Hindu dan tulisanSansekerta dari India pada 100 SM.
Kebudayaan
Bali kemudian mendapat pengaruh kuat kebudayaan India, yang prosesnya semakin cepat
setelah abad ke-1 Masehi. Nama Balidwipa (pulau Bali) mulai ditemukan di
berbagai prasasti, diantaranya Prasasti Blanjong yang dikeluarkan
oleh Sri Kesari Warmadewa pada 913 M dan menyebutkan kata Walidwipa. Diperkirakan sekitar masa inilah sistem
irigasi subak untuk penanaman padi
mulai dikembangkan. Beberapa tradisi keagamaan dan budaya juga mulai berkembang
pada masa itu. Kerajaan Majapahit (1293–1500 AD) yang beragama Hindu dan berpusat di
pulau Jawa, pernah mendirikan kerajaan bawahan di Bali sekitar tahun 1343 M. Saat itu hampir seluruh nusantara beragama Hindu, namun seiring datangnya Islam berdirilah kerajaan-kerajaan Islam di
nusantara yang antara lain menyebabkan keruntuhan Majapahit. Banyak bangsawan,
pendeta, artis, dan masyarakat Hindu lainnya yang ketika itu menyingkir
dari Pulau
Jawa ke
Bali.
Orang Eropa yang pertama kali menemukan Bali
ialah Cornelis
de Houtman dari Belanda pada 1597, meskipun sebuah kapal Portugissebelumnya pernah terdampar
dekat tanjung Bukit, Jimbaran, pada 1585. Belanda lewat VOC pun mulai melaksanakan penjajahannya di
tanah Bali, akan tetapi terus mendapat perlawanan sehingga sampai akhir
kekuasaannya posisi mereka di Bali tidaklah sekokoh posisi mereka di Jawa atau
Maluku. Bermula dari wilayah utara Bali, semenjak 1840-an kehadiran Belanda telah menjadi permanen,
yang awalnya dilakukan dengan mengadu-domba berbagai penguasa Bali yang saling
tidak mempercayai satu sama lain. Belanda melakukan serangan besar lewat laut
dan darat terhadap daerah Sanur, dan disusul dengan daerah Denpasar. Pihak Bali
yang kalah dalam jumlah maupun persenjataan tidak ingin mengalami malu karena
menyerah, sehingga menyebabkan terjadinya perang sampai mati atau puputan, yang melibatkan seluruh
rakyat baik pria maupun wanita termasuk rajanya. Diperkirakan sebanyak
4.000 orang tewas dalam peristiwa tersebut, meskipun Belanda telah
memerintahkan mereka untuk menyerah. Selanjutnya, para gubernur Belanda yang
memerintah hanya sedikit saja memberikan pengaruhnya di pulau ini, sehingga
pengendalian lokal terhadap agama dan budaya umumnya tidak berubah.
Jepang menduduki Bali
selama Perang
Dunia II,
dan saat itu seorang perwira militer bernama I
Gusti Ngurah Raimembentuk
pasukan Bali ‘pejuang kemerdekaan’. Menyusul menyerahnya Jepang di Pasifik pada
bulan Agustus 1945, Belanda segera kembali ke Indonesia (termasuk Bali) untuk
menegakkan kembali pemerintahan kolonialnya layaknya keadaan sebelum perang.
Hal ini ditentang oleh pasukan perlawanan Bali yang saat itu menggunakan
senjata Jepang.
Pada 20 November 1940, pecahlah pertempuran Puputan Margarana yang terjadi di desa Marga, Kabupaten Tabanan, Bali tengah. Kolonel I
Gusti Ngurah Rai, yang berusia 29 tahun, memimpin tentaranya dari wilayah timur
Bali untuk melakukan serangan sampai mati pada pasukan Belanda yang bersenjata
lengkap. Seluruh anggota batalion Bali tersebut tewas semuanya, dan
menjadikannya sebagai perlawanan militer Bali yang terakhir.
Pada
tahun 1946 Belanda menjadikan Bali sebagai salah satu dari 13 wilayah bagian
dari Negara
Indonesia Timur yang
baru diproklamasikan, yaitu sebagai salah satu negara saingan bagi Republik Indonesia yang diproklamasikan
dan dikepalai oleh Sukarno dan Hatta. Bali kemudian juga
dimasukkan ke dalam Republik Indonesia Serikat ketika Belanda mengakui kemerdekaan
Indonesia pada 29 Desember 1949. Tahun1950, secara resmi Bali meninggalkan
perserikatannya dengan Belanda dan secara hukum menjadi sebuah propinsi dari
Republik Indonesia.
Letusan
Gunung Agung yang terjadi di tahun 1963, sempat mengguncangkan perekonomian rakyat dan
menyebabkan banyak penduduk Balibertransmigrasi ke berbagai wilayah
lain di Indonesia.
Tahun 1965, seiring dengan gagalnya kudeta oleh G30S terhadap pemerintah nasional di
Jakarta, di Bali dan banyak daerah lainnya terjadilah penumpasan terhadap anggota
dan simpatisan Partai Komunis Indonesia. Di Bali, diperkirakan lebih dari 100.000
orang terbunuh atau hilang. Meskipun demikian, kejadian-kejadian di masa
awal Orde
Baru tersebut
sampai dengan saat ini belum berhasil diungkapkan secara hukum.
Serangan teroris telah terjadi
pada 12
Oktober 2002, berupa serangan Bom Bali 2002 di kawasan
pariwisata Pantai
Kuta,
menyebabkan sebanyak 202 orang tewas dan 209 orang lainnya cedera.
Serangan Bom Bali 2005 juga terjadi tiga
tahun kemudian di Kuta dan pantai Jimbaran. Kejadian-kejadian tersebut mendapat
liputan internasional yang luas karena sebagian besar korbannya adalah
wisatawan asing, dan menyebabkan industri pariwisata Bali menghadapi tantangan
berat beberapa tahun terakhir ini.
Keunggulan
Pulau Bali boleh mungkin
lebih terkenal dibandingkan negara Indonesia. Hal ini wajar, karena semua orang
memuja keindahan Pulau Bali, baik orang Indonesia maupun wisatawan asing. Pulau
ini mengandung tiga magnet utama yaitu keindahan alam, keindahan budaya, dan
wisata kuliner.
Bali merupakan daerah
pariwisata yang diakui oleh seluruh dunia akan keindahan alam dan kekayaan
budayanya yang sangat kental, pantai di Balipun merupakan salah satu dari 10
pantai terbaik di Dunia. Namun ada 7 pantai paling indah di Bali yaitu Pantai
Padang Bai, Pantai Legian & Seminyak, Pantai Dreamland, Pantai Sanur,
Pantai Amed & Tulamben, Pantai Lovina, Pantai Candi Dasa, disamping itu
juga ada Tanah Lot. Selain itu masih banyak daerah wisata yang wajib di
kunjungi antara lain Uluwatu (Badung), Pengelipuran, Kintamani, Danau dan
Gunung Batur (Bangli), Ubud (Gianyar), Tirtagangga (Karangasem), Kebun raya
Bedugul (Tabanan).
Selain itu ada juga Istana
Tampak Siring, satu-satunya Istana Negara yang dibangun oleh orang Indonesia,
karena sisanya merupakan warisan kolonial Belanda. Dan masih ada sejuta pesona
Bali yang tidak dapat disebutkan dalam kesempatan ini.
6. Taman Nasional Kelimutu,
Nusa Tenggara Timur
Letak dan Kondisi Geografis
Gunung
Kelimutu adalah gunung
berapi yang
terletak di Pulau
Flores,
Provinsi NTT, Indonesia. Lokasi gunung ini
tepatnya di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende. Gunung ini memiliki tiga
buah danau kawah di puncaknya. Danau ini dikenal dengan nama Danau Tiga Warna
karena memiliki tiga warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Walaupun
begitu, warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring dengan perjalanan
waktu.
Kelimutu
merupakan gabungan kata dari “keli” yang berarti gunung
dan kata “mutu” yang berarti mendidih. Menurut
kepercayaan penduduk setempat, warna-warna pada danau Kelimutu memiliki arti
masing-masing dan memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat.
Danau
atau Tiwu Kelimutu di bagi atas tiga bagian yang sesuai dengan warna – warna
yang ada di dalam danau. Danau berwarna biru atau “Tiwu
Nuwa Muri Koo Fai” merupakan
tempat berkumpulnya jiwa-jiwa muda-mudi yang telah meninggal. Danau yang
berwarna merah atau “Tiwu Ata Polo” merupakan tempat
berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dan selama ia hidup selalu
melakukan kejahatan/tenung. Sedangkan danau berwarna putih atau “Tiwu
Ata Mbupu” merupakan
tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal.
Luas ketiga danau itu
sekitar 1.051.000 meter persegi dengan volume air 1.292 juta meter kubik. Batas
antar danau adalah dinding batu sempit yang mudah longsor. Dinding ini sangat
terjal dengan sudut kemiringan 70 derajat. Ketinggian dinding danau berkisar
antara 50 sampai 150 meter.
Sejarah dan Keunggulan
Awal
mulanya daerah ini diketemukan oleh Van Such Telen, warga negara Belanda, tahun 1915. Keindahannya
dikenal luas setelah Y. Bouman melukiskan dalam tulisannya tahun 1929. Sejak
saat itu wisatawan asing mulai datang menikmati danau yang dikenal angker bagi
masyarakat setempat. Mereka yang datang bukan hanya pencinta keindahan, tetapi
juga peneliti yang ingin tahu kejadian alam yang amat langka itu.
Pagi hari adalah waktu yang
terbaik untuk menyaksikan keindahan danau Kelimutu. Sedangkan menjelang tengah
hari, apalagi sore hari, biasanya pemandangan danau Kelimutu akan terhalang
oleh kabut yang tebal.
Selain pemandangan danau
Kelimutu, dapat pula disaksikan keindahan alam lain di Taman Nasional Kelimutu
seperti Hutan Lindung yang banyak ditumbuhi pepohonan pinus dan cemara serta kicauan
burung-burung yang menghuni kawasan Taman Nasional Kelimutu. Kekayaan alam
danau Kelimutu ditunjang pula dengan kekayaan budaya berupa rumah adat, tarian
tradisional dan kerajinan tenun ikat yang merupakan ciri khas warga setempat.
Selain itu pula, terdapat sumber air panas, air terjun, dan perkampungan adat
yang wajibkamu kunjungi. Bila kamu hendak berkunjung, waktu yang paling tepat
adalah antara bulan Juli sampai September.
Kawasan Kelimutu telah
ditetapkan menjadi Kawasan Konservasi Alam Nasional sejak 26 Februari 1992.
7. Taman Nasional Bunaken, Sulawesi Utara
Letak
Taman
Nasional Bunaken adalah
taman laut yang terletak di Sulawesi Utara,Indonesia. Taman ini
terletak di Segitiga
Terumbu Karang,
menjadi habitat bagi 390 spesies terumbu karang dan juga berbagai spesies
ikan, moluska, reptil dan mamalia laut. Taman Nasional Bunaken merupakan
perwakilan ekosistem laut Indonesia, meliputi padang rumput laut, terumbu
karang dan ekosistem pantai.
Taman
nasional ini didirikan pada tahun 1991 dan meliputi wilayah seluas
890.65 km². 97% dari taman nasional ini merupakan habitat laut, sementara
3% sisanya merupakan daratan, meliputi lima pulau: Bunaken, Manado Tua, Mantehage,
Nain dan Siladen.
Flora dan Fauna
Taman
Nasional Bunaken memiliki ekosistem terumbu karang yang sangat kaya. Terdapat
sekitar 390 spesies terumbu karang di wilayah ini.[2] Spesies alga yang dapat ditemui di
Taman Nasional Bunaken adalah Caulerpa, Halimeda dan Padina, sementara spesies rumput laut yang banyak
ditemui adalah Thalassia hemprichii, Enhallus acoroides,
dan Thalassaodendron ciliatum. Taman Nasional Bunaken juga
memiliki berbagai spesies ikan, mamalia laut, reptil, burung, moluska dan
mangrove. Sekitar 90 spesies ikan tinggal di perairan wilayah ini.
Di
daratan, pulau ini kaya akan Arecaceae, sagu, woka, silar dan kelapa. Selain itu, Taman Nasional Bunaken juga
memiliki spesies hewan yang tinggal di daratan, seperti rusa dan kuskus. Hutan mangrove di taman ini menjadi habitat
bagi kepiting, lobster, moluska dan burung laut.
Keunggulan
Taman Nasional Bunaken
merupakan perwakilan ekosistem perairan tropis Indonesia yang terdiri dari
ekosistem hutan bakau, padang lamun, terumbu karang, dan ekosistem
daratan/pesisir.
Antara
tahun 2003 hingga 2006, jumlah pengunjung di Taman Nasional Bunaken mencapai
32.000 hingga 39.000 jiwa, dengan 8-10.000 diantaranya merupakan turis asing.
Taman
Nasional Bunaken secara resmi didirikan pada tahun 1991 dan merupakan salah
satu taman laut pertama Indonesia. Pada tahun 2005, Indonesia mendaftarkan
taman nasional ini kepada UNESCO untuk dimasukan kedalam Situs
Warisan Dunia. Meskipun
memiliki status taman nasional dan mendapat pendanaan yang cukup, taman ini
mengalami degradasi kecil akibat penambangan terumbu karang, kerusakan akibat
jangkar, penggunaan bom dan sianida dalam menangkap ikan, kegiatan menyelam dan
sampah. World
Wildlife Fund (WWF)
memberikan bantuan konservasi sebagai bagian dari “Sulu
Sulawesi Marine Eco-region Action Plan“. Konservasi meliputi patroli, yang berhasil
mengurangi penggunaan bom dalam menangkap ikan.
No comments:
Post a Comment